Senin, 18 November 2013

Kejutan dari si Kembar.

Suatu anugerah yang luar biasa untuk bisa bertemu dengan si kembar Arum dan Tyas dalam hidup ini. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau pertemanan kami bertiga bisa bertahan sampai detik ini. Kami harus berterima kasih kepada sebuah lembaga bimbingan belajar, tempat yang mungkin sudah tidak ada lagi saat ini, berkat tempat kerja itu, kami bisa berkumpul seperti sekarang.

Sabtu, 16 November 2013 tidaklah berbeda seperti Sabtu-Sabtu lainnya. Tidak ada perayaan hari itu. Tidak ada sesuatu yang khusus kecuali mendung yang menggantung di langit kota Batu sejak pagi hari. Rencana untuk beristirahat total demi sembuh dari flu dan pilek yang tak kunjung mereda, gagal karena sebuah sms dari ponakan yang meminta(baca: menyuruh) untuk mengantarkan almamater dan baju batik ke kota Malang. Walaupun merasa malas dan capek, akhirnya berangkat juga ke kota sebelah di bawah rintik-rintik hujan yang lumayan dingin. Tapi, sebelum berangkat, secara spontan mengirim sms ke si kembar untuk memberitahu kalau Curio akan ke Malang dan mungkin kami bertiga bisa bertemu. Sudah lama kami tidak berkumpul bersama, lagipula dua anak itu sudah berjanji akan memberi dua novel gratis. Novel hasil tulisan mereka sendiri.

Perjalanan ke Malang berjalan dengan lancar meskipun cuaca dan kondisi lalu-lintasnya membuat badan semakin berasa setengah melayang. Setelah paket baju sampai di tangan ponakan dengan selamat, akhirnya membulatkan hati untuk pergi ke rumah si kembar di Madyopuro. Terbayang jarak yang jauh, lalu lintas yang ruwet dan hujan yang menghadang, tapi tetap saja semua itu dikesampingkan demi bertemu dengan dua sahabat yang sudah lama dirindukan.

Kejutan pertama, begitu sampai di rumah mereka, bukannya disuruh masuk rumah tapi malah disuruh mengantar Tyas untuk membeli solasi aka tape ke perumahan sebelah(Sawojajar). Great, that what friends are for!

Kejutan kedua, akhirnya Curio bertemu dengan Petto! Setelah sekian lama 'mengenal' makhluk yang satu ini, akhirnya Curio bertatap muka langsung dengannya. Ternyata seperti itu wujud aslinya. Anak baik. Syukurlah, Arum. Anehnya, ada satu pertanyaan yang tidak bisa hilang di kepala Curio ketika Curio sudah berada di rumah di malam harinya. Hey, Arum, Petto, hubungan kalian itu sekarang seperti apa? Kenapa kalian mesra sekali waktu itu?

Kejutan ketiga, bertemu dengan Ayah si kembar. Selama ini memang hanya pernah bertemu dengan sang Bunda tapi belum sekalipun bertemu muka langsung dengan sang Ayah. Sekarang Curio benar-benar yakin kalau si kembar itu lebih mirip Bunda daripada Ayah.

Kejutan selanjutnya, tentu saja, menerima dua novel milik si kembar! Hore!
1. Kisah Langit oleh Arum Effendi.
Kisah Langit
Curio tidak begitu tahu tentang proses penulisan novel ini selain cerita dari si Arum tentang harpa, yang memang ada di dalam buku ini.

Senang sekali mendapat hadiah ini!

Dan, lebih senang lagi ketika mengetahui bahwa nama Curio juga disebut dalam halaman terima kasih novel ini. Wah!

I have done nothing to help you with this book, Arum. You are so nice.

Saking senangnya sampai Curio bersikeras untuk menjaga bungkus plastik dari novel ini, serta memasukannya kembali ke dalam amplop cokelat. Karena awalnya novel ini akan dikirim melalui pos. Tapi, Curio sendiri yang menjemput novel ini.


2. Dance for Two oleh Tyas Effendi.
Dance for Two
Ini adalah novel kedua yang Curio dapat dari Tyas setelah Catatan Musim yang dulu diberikan sebelmunya.

Karena masih terlalu terpukau dengan Kisah Langit, Curio tidak begitu memperhatikan novel ini sewaktu masih di Madyopuro. Tapi, kejutan datang ketika Curio membuka novel ini di rumah. Nama Curio ada lagi di halaman ucapan terima kasih. Really?

"Sahabat jauhku, HR. Setiap perbincangan tak berujung itu memberiku ruang untuk berpikir."

I've done nothing!

Tahukah kalian, membubuhkan namaku di novel kalian itu adalah penghargaan yang luar biasa untuk Curio. Karena Curio-lah yang harus bersyukur dan berterima kasih karena diijinkan untuk mengenal kalian.

Kalian tidak tahu seberapa lebar senyum yang terus menghiasi wajah Curio sepanjang malam Minggu itu.

Thank you, twins! I love you two!

Dan, setelah semua kejutan yang menyenangkan ini, tentu saja ada 'kewajiban' yang harus diselesaikan.
Semoga Curio bisa mewujudkannya.

Karena apapun yang sudah kita bertiga lalui bersama baik tawa maupun duka, pengakuan sama sekali tak pernah terpikirkan oleh Curio. Jalinan persahabatan kitalah harta berharga untuk Curio.

(Batu, 18 November 2013) 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar