Selasa, 24 Desember 2013

Cerita Agustus (Bagian Satu)

Hei, kamu yang aku temukan di suatu malam di pertengahan Agustus. Apa kabarmu?

Hei, kamu yang dulu ingusan dan selalu jadi musuhku. Apakah kamu rindu rumah?
Masihkah kamu ingin memeluk erat kedua orang yang aku cintai itu?

Hei, kamu yang selalu dibandingkan dengan dinginnya Januari. Apakah kamu bahagia sekarang?

Hei, kamu yang selalu diam. Apakah kamu tahu kamu sudah meyakiti orang-orang yang menyayangimu?

Hei, kamu yang dibanggakan mereka. Tahukah kamu seberapa besar harapan yang diletakkan di atas pundakmu?

Hei, kamu yang membawa nama mereka dan namaku beberapa waktu lalu. Tahukah kamu betapa rendahnya itu?

Hei, kamu yang telah aku anggap dewasa. Jangan pernah meneteskan air matamu untuk dia selain Ibumu.

Hei, kamu yang tetap saja aku cintai.

Aku sedang marah.


Batu, 5 Desember 2013
(Sebuah postingan yang tertunda)

PS: Karena Agustus tidak akan hilang, tentu masih akan ada bagian yang lain yang akan ditulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar